MEDIA BISA MENJADI ALAT PENGHISAP RASIONALITAS

Image result for media   
         Pada kesempatan hari ini saya akan menulis tentang situasi berita yang akhir-akhir ini di beberapa media menimbulkan keberpihakan kepada beberapa kelompok. Berawal dari diskusi yang saya gerakan di kampus dengan beberapa kawan-kawan, tercetuslah mengangkat tema tersebut dan dijadikan diskusi, sebenarnya diskusi itu sudah lama kurang lebih 2 bulan yang lalu sebelum tulisan ini di terbitkan di blog saya, wajar saya keinginan untuk menulis baru saya giatkan pada saat ini, oleh sebab itu saya ingin mengangkat tentang media yang seharusnya mencerahkan rakyat bukan malah menjadi keberpihakan kepada penguasa.
Banyak sekali media yang bukan mencerminkan whatch dog, tetapi malah seperti mencerminkan keberpihakannya kepada segelintir kelompok, padahal seharusnya media pada dasarnya harus jujur dan bukan malah membanggakan kebijakan yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar. Kalau itu media milik pemerintah wajar saja, tetapi media itu milik swasta, menjadi aneh ketika media-media swasta berpihak, padahal seharusnya media-media tersebut harus netral dan mengeluarkan informasi yang benar. Ketika media mulai dikuasai oleh orang-orang yang berpolitik kejujuran media akan runtuh dan profesi jurnalistik akan dianggap sebelah mata, saya disini berpandangan bukan menyalahkan profesi jurnalistik, tetapi menyalahkan para orang-orang politik yang mengambil keuntungan dari itu semua, dan mulai membeli media sebagai alat kampanye dan juga menyudutkan seseorang tanpa hak tanya jawab dari yang disudutkan tersebut.
           Pada diskusi waktu itu saya mengkritik media berita, pada waktu itu ada demonstrasi yang bukan dilihat aspirasinya tetapi malah yang dilihat kemacetan yang ditimbulkan akibat demonstrasi tersebut, menjadi aneh ketika tuntutan tersebut berpihak kepada rakyat tetapi malah, orang-orang perkotaan yang sibuk mencari uang tanpa memikirkan negaranya malah menyalahkan demonstrasi tersebut, menjadi miris ketika yang dilihat hal demikian, orang-orang menjadi apatis, padahal di negara ini sifat kritik harus di tonjolkan, siapa yang harus di salahkan apa orang-orang apatis itu apa media abal-abal yang memberitakan hal tersebut, yaa yang harus disalahkan adalah pemilik media yang memanfaatkan keadaan, sejujurnya rasa kritis tidak dimunculkan dan membuat masyarakat mulai di hisap ke rasionalannya oleh penghianatan dari media tersebut. Pandangan ini muncul ketika saya mulai jenuh akan dikitnya media yang kritis terhadap kejujuran yang diberitakan.



SEKIAN DARI TULISAN SAYA INI, KALAU ADA KEKURANGAN MOHIN MAAF DAN JUGA KALAU ADA SALAH MENGENAI TULISAN INI MOHON MAAF KARNA SAYA HANYA MENGUTARAKAN PANDANGAN DI NEGARA DEMOKRASI TERCINTA INI

Komentar